Raja Ampat, AMBON EXPOSE – Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kota Waisai bekerja sama dengan Pemerintahan Distrik Kota Waisai –Ibukota Kabupaten Raja Ampat menyelenggarakan Pelatihan Pengelolaan Bahan Makanan Tambahan berbasis bahan panggan lokal bagi ibu hamil, balita dan bayi dengan masalah gizi yang berlangsung di Kota Waisai, Ibukota Kabupaten Raja Ampat, Selasa, (5/9/2023).
Pelatihan tersebut sebagai tindaklanjut Komitmen Pemerintah Kabupaten Raja Ampat untuk menurunkan prevelensi stunting dan kasus bayi dengan masalah gizi di Kabupaten Raja Ampat. Dimana, secara data Distrik Kota Waisai merupakan salah satu lokus stunting di Kabupaten Raja Ampat.
“Pelatihan Pemberian Makanan Tambahan ini diikuti oleh peserta dari empat kelurahan di Kota Waisai, dan khusus Bumil KEK ( Ibu Hamil Kurang Energi Kronis, red) dengan menggunakan bahan lokal yang ada disekitar kita seperti bayam, wortel, daunn kelor, ikan, tempe, tahu dan lainnya,” ujar Kepala Puskesmas Kota Waisai, drg. Putu Rany Saonekawati disela-sela kegiatan pelatihan tersebut.
Diakuinya, pada pelatihan tersebut peserta dilatih mengolah bahan-bahan lokal yang ada disekitar menjadi bahan makan yang bergizi. Hal ini dilakukan, katanya untuk menekan kasus-kasus atau masalah gizi ataupun menghilamngkan stunting di Kota waisai-Ibukota Kabupaten Raja Ampat.
“Secara data ada. Bayi bermasalah gizi itu ada 16 orang, sedangkan Bumil KEK itua da 20 orang,” ujarnya. Putu Rany Saonekawati di damping Kepala Distrik Kota Waisai, Alfred Suruan, S,STP dan Sekretaris Dinas Kesehatan, dr. E. Wader dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB-Raja Ampat, Ati Rumadaul, S.Kep.
“Harapan saya semoga dengan pelatihan ini, kita semua memiliki komitmen yang sama untuk mencegah dan mengurangi bahkan menghilangkan kasus bayi dengan masalah gizi dan Bumil KEK di Kota Waisai,” tambahnya.
Pelatihan tersebut mendapat apresiasi positif dari Pemerintah Distrik Kota waisai. Kepala Distrik Kota Wasiai, Alfred Suruan, S.STP berharap pelatihan tersebut menjadi role model bagi masyarakat kota Waisai, lebih khususnya dalam menerapakan makanan sehat dan bergizi.
Terkait masalah stunting, Alfred, sapaan Alfred menjelaskan ada dua target yang akan dilakukannya antara lain penurunan dan pencegahan.
“Komitmen kami adalah melakukan kerja sama lintas sectoral . Mulai kader posyandu, dasa wisma khususnya dengan warga masyarakat yang terkena dampak stunting,”ujarnya.
Selain kata Alfred, juga membangun kerja sama dengan OPD teknis di Lingkungan Pemda Raja Ampat agar Kota Waisai dalam waktu yang tak terlalu lama bebas dari masalah stunting atau bayi dengan masalah gizi. (AEX)