banner 1080x1921
banner 1080x1921
AmbonEkspose
AmbonEksposeAmbonEksposeAmbonEksposeAmbonEksposeAmbonEkspose

Diduga Muatan Berisi Bahan Berbahaya, Empat Mobil Truk Diamankan Polres Namlea

Ambon, AMBON EXPOSE – Sedikitnya 26 sopir Trayek jurusan penyeberangan Feri Ambon Namlea, mengadu ke Komisi III DPRD Maluku. Kehadiran mereka ke gedung wakil rakyat itu, terkait dengan sikap kurang bersahabat aparat penegak hukum, khususnya anggota Polri yang bertugas melaksanakan pengamanan dari dan ke kota Namlea.

Para Sopir trayek ini umumnya, mereka tidak keberatan ketika digeledah, tetapi cara membongkar barang dan menurunkan dari dalam mobil, kemudian biarkan sopir Trayek sendirian mengatur sendiri kedalam trayek ini yang tentu kami keberatan. Keberatan karena anggota Polri ini membiarkan kami sendiri menyusunnya kedalam mobil ini yang menjadi keresahan kami dan kemudian ada juga yang arogansi dan sewenang terhadap kami.

Tindakan ini yang perlu kami sebagai sopir Trayek meminta supaya aksi-aksi tidak terpuji supaya biasa diatasi,” pinta Suprayitno ketika menyampaikan aspirasinya dihadapan Komisi III DPRD Maluku yang menjadi fasilitator dalam pertemuan Selasa, (05/09/23) siang di ruang Komisi III tersebut.

Rapat tersebut, dipimpin oleh salah satu pimpinan Komisi III, Hatta Hehanussa dari fraksi Gerindra, Anos Yeremias Ketua Fraksi Golkar, Ibu Ayu Hindun Sanusy dari Fraksi Berkarya merangkap Sekretaris Komisi dan Irawadi dari fraksi Nasdem sebagai anggota.

Komisi III DPRD Maluku berjanji akan membicarakan masalah yang dihadapi para sopir Trayek, dengan komisi terkait untuk menyelesaikan masalah itu dengan pimpinan tertinggi di Polda Maluku sehingga masalah yang dihadapi para sopir truk bisa terselesaikan dengan baik.

Meningkatnya keresahan dari para sopir truk ini juga tidak terlepas dari ditahannya 4 unit truk dari pihak kepolisian Kota Namlea. Keempat truk itu ditahan lantaran aparat menduga kuat kalau muatan dari mobil-mobil truk ini memuat bahan berbahaya yang diduga disuplai untuk kepentingan pengerukan di gunung botak. Dua dari truk lainnya, bermuatan kapur putih yang diduga disuplai oleh salah satu oknum TNI AD berinisial S.

Muatan-muatan itu menurut sumber yang bisa dipercaya mengatakan kalau barang-barang itu dibongkar dari dalam konteiner di Pelabuhan Yos Soedarso Ambon dan dibawa ke kota Namlea untuk suplai ke gunung botak. Belum diketahui pemanfaatan dan/atau penggunaan kapur putih ini untuk apa, tetapi yang jelas untuk dibawah ke tambang emas gunung botak.

Kami berani mengantar barang itu dan dimuat kedalam mobil truk kerana, menurut oknum TNI AD itu kalau sudah ada jaminan keamanan dan tidak perlu kuatir, ternyata apa yang dijanjikan tidak bisa dipegang, sesal salah satu sopir yang tidak ingin dipublikasikan namanya.

Kendati begitu, sampai sejauh ini keempat mobil masih ditahan Polres Namlea sebagai barang bukti. Menurut sumber ini, dua truk bermuatan kapur putih ini sebenarnya mau dilepaskan bebaskan, hanya karena sudah terlanjur diketahui para wartawan, sehingga aparat kepolisian setempat, sulit untuk melepaskannya.

Keempat mobil truk ini, telah diamankan aparat kepolisian sudah lebih dari satu bulan, satu Minggu sampai dengan aspirasi yang disampaikan ke Komisi III DPRD Maluku. (AEX)

error: Konten Dilindungi !